BPBD Bandarlampung Perkuat Kesiapsiagaan di Kawasan Pesisir Hadapi Potensi Tsunami

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandarlampung memperkuat kesiapsiagaan dan langkah mitigasi menghadapi potensi bencana, terutama di wilayah pesisir yang memiliki risiko tinggi terhadap tsunami dan bencana alam lainnya. Rabu, (12/11/2025).

Sekretaris BPBD Kota Bandarlampung, Edy Susanto, mengatakan pihaknya telah melakukan kajian risiko bencana di lima kecamatan pesisir yang dinilai memiliki kerentanan cukup tinggi terhadap ancaman tsunami.

“Kami telah melakukan kajian risiko bencana dan mitigasi, salah satunya potensi tsunami di lima kecamatan pesisir yang memiliki risiko cukup besar,” ujar Edy.

Sebagai langkah konkret, BPBD telah memasang rambu-rambu evakuasi di sejumlah titik strategis serta memberikan edukasi kesiapsiagaan kepada masyarakat. Edukasi dilakukan melalui sosialisasi langsung di lingkungan warga hingga sekolah-sekolah dasar dan menengah.

“Kami sudah melakukan mitigasi kepada warga tentang cara mempersiapkan diri menghadapi bencana. Edukasi juga diberikan kepada anak-anak sekolah, agar mereka tahu apa yang harus dilakukan jika bencana terjadi,” tambahnya.

Program mitigasi ini, lanjut Edy, merupakan hasil kolaborasi antara BPBD, Pemerintah Kota Bandarlampung, Dinas Pendidikan, dan sejumlah pihak terkait. Kolaborasi tersebut bertujuan memperluas jangkauan sosialisasi dan memperkuat kesadaran publik terhadap ancaman bencana.

Selain edukasi, BPBD juga memperkuat kesiapan personel di lapangan. Saat ini, BPBD Bandarlampung memiliki tiga peleton personel siaga 24 jam di markas komando, dengan total 145 petugas yang dilengkapi peralatan evakuasi.

“Kami selalu siap 1×24 jam untuk melakukan evakuasi kapan pun dan di mana pun jika terjadi bencana. Masyarakat bisa langsung menghubungi BPBD ketika mengetahui adanya kejadian bencana,” ujar Edy.

Sebagai bagian dari sistem deteksi dini, BPBD terus menjalin koordinasi rutin dengan BMKG untuk memantau kondisi cuaca dan potensi bencana yang mungkin terjadi.

“Kami selalu mendapat pembaruan informasi dari BMKG. Data prakiraan cuaca menjadi dasar bagi BPBD dalam melakukan pemantauan dan tindakan lapangan,” jelasnya.

Dengan berbagai langkah tersebut, BPBD berharap masyarakat semakin tangguh dan waspada dalam menghadapi potensi bencana alam, khususnya di kawasan pesisir yang memiliki tingkat risiko tinggi.

“Harapan kami, masyarakat dapat menjadi lebih siap dan tidak panik saat bencana terjadi, karena kesiapsiagaan adalah kunci utama untuk mengurangi risiko,” pungkas Edy.

 

News Feed