Bandar Lampung – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung melalui Dinas Perdagangan resmi meluncurkan program pinjaman modal usaha berbunga 0 persen bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Kepala Dinas Perdagangan Kota Bandar Lampung, Erwin, mengatakan program ini telah lama dirancang dan kini mulai dibuka bagi pelaku usaha yang membutuhkan tambahan modal.
“Untuk pendaftarannya sangat mudah, cukup mengisi formulir melalui barcode atau link yang tersedia di Kantor Dinas Perdagangan,” ujar Erwin saat ditemui di Kantor Dinas Perdagangan, Jalan Antara, Kelurahan Kelapa Tiga, Kecamatan Tanjungkarang Pusat, Senin (13/10/2025).
Untuk diketahui, program yang diberi nama UMKM Siger ini merupakan inisiatif Walikota Bandar Lampung Eva Dwiana, sebagai upaya mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui kemudahan akses permodalan.
Erwin menjelaskan, pinjaman ini diberikan tanpa bunga dan diperuntukkan bagi pelaku UMKM yang memenuhi sejumlah persyaratan, di antaranya:
1. Warga dan berdomisili di Kota Bandarlampung,
2. Bukan Aparatur Sipil Negara (ASN), anggota TNI, atau Polri,
3. Memiliki usaha aktif minimal satu tahun,
4. Mengantongi Surat Keterangan Usaha (SKU) dari kelurahan,
5. Usaha memiliki prospek dan didukung sarana pendukung,
6. ATidak sedang menerima pinjaman dari lembaga keuangan lain.
Adapun plafon pinjaman maksimal yang dapat diajukan sebesar Rp50 juta. Untuk pinjaman di atas Rp20 juta, pemohon diwajibkan menyertakan agunan, sementara untuk pinjaman di bawah Rp20 juta tidak memerlukan jaminan.
“Hari ini sudah tercatat 250 UMKM yang mendaftar melalui sistem barcode dan telah diverifikasi oleh Dinas Perdagangan. Selanjutnya, data mereka akan dikirim ke Bank Waway selaku mitra pelaksana program untuk proses penilaian kelayakan,” kata Erwin.
Meski bunga ditanggung sepenuhnya oleh pemkot, proses penyaluran kredit tetap melalui tahapan seleksi ketat, termasuk survei lapangan dan pengecekan BI Checking untuk menilai riwayat kredit calon penerima.
“Sistem BI Checking mencatat semua aktivitas kredit, termasuk pinjaman dan cicilan, untuk memastikan kemampuan bayar calon peminjam,” tambahnya.
- Erwin menegaskan, program ini diharapkan dapat membantu pelaku UMKM mengembangkan usahanya tanpa terbebani bunga pinjaman, sekaligus memperkuat ekonomi lokal secara berkelanjutan.
 



																				
                    







